Kring Kring Ada Sepeda, Sepeda ku Roda
Tiga Ku Dapat dari Ayah karena Rajin Bekerja (Ibu dan
Bapak Kasur) lagu jaman kanak-kanak itu masih terngiang ditelinga ku.
Sejarah
sepeda bermula di Eropa. Sekitar tahun 1790, sebuah sepeda pertama berhasil
dibangun di Inggris. Cikal bakal sepeda ini diberi nama Hobby Horses dan
Celeriferes. Keduanya belum punya mekanisme sepeda zaman sekarang, batang
kemudi dan sistem pedal. Yang ada hanya dua roda pada sebuah rangka kayu. Bisa
dibayangkan, betapa canggung dan besar tampilan kedua sepeda tadi. Meski
begitu, mereka cukup menolong orang-orang – pada masa itu – untuk berjalan.
Von
Drais yang tercatat sebagai mahasiswa matematik dan mekanik di Heidelberg,
Jerman berhasil melakukan terobosan penting. Hobby Horse dimodifikasi hingga
mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan. Dengan mengambil tenaga
gerak dari kedua kaki, Von Drais mampu meluncur lebih cepat saat berkeliling
kebun. Ia sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama, Draisienne. Beritanya sendiri
dimuat di koran lokal Jerman pada
1817.
James
Starley mulai membangun sepeda di Inggris di tahun 1870. Ia memproduksi sepeda
dengan roda depan yang sangat besar (high wheel bicycle) sedang roda
belakangnya sangat kecil. Sepeda jenis ini
sangat populer di seluruh Eropa. Sampai akhirnya, keponakan James Starley, John
Kemp Starley menemukan solusinya. Ia menciptakan sepeda yang lebih aman untuk
dikendarai oleh siapa saja pada 1886. Sepeda ini sudah punya rantai untuk
menggerakkan roda belakang dan ukuran kedua rodanya sama.
Namun
penemuan tak kalah penting dilakukan John Boyd Dunlop pada 1888. Dunlop
berhasil menemukan teknologi ban sepeda yang bisa diisi dengan angin (pneumatic
tire). Dari sinilah, awal kemajuan sepeda yang pesat. Beragam bentuk sepeda
berhasil diciptakan.
Seperti
ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari
Prancis. Menurut kabar sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal
alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede. Baru pada 1839, Kirkpatrick
MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia, membuatkan “mesin” khusus untuk
sepeda.
Penemuan
lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang
yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda.
Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat
transportasi, dengan Amerika dan Eropa sebagai pionirnya. Meski lambat laun,
perannya mulai disingkirkan mobil dan sepeda motor, sepeda tetap punya
pemerhati. Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.
Kini,
sepeda punya beragam nama dan model. Ada sepeda roda tiga buat balita, sepeda
mini, “sepeda kumbang”, hingga sepeda tandem buat dikendarai bersama. Bahkan
olahraga balap sepeda mengenal sedikitnya tiga macam perangkat lomba. Yakni
“sepeda jalan raya” untuk jalanan mulus yang memiliki sampai 16 kombinasi gir
yang berbeda, “sepeda track” dengan hanya 1 gigi serta “sepeda gunung” yang
memiliki 24 gigi.
Hobby
bersepeda saya bersama teman-teman muncul ketika saya dibangku kuliah,bersama
Crew Riders On The Storm saya mengelilingi kota Jakarta,Ikut CFD-an 2 Minggu
sekali, gak peduli sampai muka dan tangan saya belang hihihi…I enjoyed and I
loved it !!
salam Tya Sinor : )
Halah bingung cara komentar... @_@
BalasHapusNice Blog.. Keep Bloging.. :D
hihi tx be :D
BalasHapus