27/10/11

Era “Si Doel” Dalam Periklanan, Iklan antara Imajiner dengan Realitas !!


Siapa mau memungkiri kenyataan ini? Tengah asik-asik nonton tayangan iklan di televisi, diinterupsi oleh sebuah program. Begitulah, kita harus menggambarkab kehidupan sehari-hari masyarakat kontemporer sekarang.
Begitu penuhnya hidup kita dikepung oleh iklan-iklan lewat televisi, media cetak, radio, billboard di jalan-jalan,sehingga “kenormalan” hidup adalah rimba raya iklan itu sendiri. Setelah menyaksikan film horor atau idealisasi pidato politik yang susah kita lihat kenyataannya di sekitar kita, hidup kita pun kembali menjadi “normal” begitu program tadi usai dan iklan muncul.
Apa sih sekarang yang tidak diiklankan….dunia periklanan tidak hanya mengiklankan produk dagang, tetapi juga program pemerintah. Lihatsaja penyebarluasan informasi KB (Keluarga Berencana) oleh Shiren Sungkar dan pacarnya, atau kalau zaman dulu mengenai informasi PIN (Pekan Imunisasi Nasional) oleh Rano Karno.
Pada tingkat pertama, iklan telah membentuk sebuah “hiper-realitas), dimana bukan saja sesuatu yang bisa disentuh dengan indera (tangible) itu saja yang “real”, yang nyata. Raymond Williams menyebut iklan mentransformasikan produk komoditi menjadi dunia imajiner.
Masih ingat iklan “larutan penyegar” yang konon bisa menyembukhan “panas dalam”? menurut majalah kalangan periklanan, Cakram, disebut bagaimana istilah “panas dalam” itu sendiri diperdebatkan karena dalam kamus kedokteran tidak ada istilah ini. Begitu pula istilah “larutan penyegar”. Apa bedanya dengan obat, jamu, minuman, dan lain-lain?
Yang jelas, masih menurut majalah itu,iklan tadi berhasil mendongkrak omset penjualan produk itu sampai Rp 100 milyar. Sukses membentuk state of mind masyarakat bahwa ada penyakit “panas dalam” berikut angka menggiurkan hasil penjualan produk tadi, telah membawa produsen lain mengeluarkan produk serupa. Dan makin ramailah kancah “perang iklan”.
Ajang pertempuran akhirnya bukan semata-mata pada produk, tetapi pada image atau citra, dan disitulah dalam industri kebudayaan sebuah individu dihilangkan, atau dalam istilah Adorno dan Horkheimer individu dijadikan ilusi. Individu hanya diperhitungkan dalam standarisasi segemnt. Dalam konteks ini, individu tak ubahnya sebuah “pseudo-individu” alias “individu gadungan”.
Iklan telah merekonstruksi masyarakat, di mana citra adalah segala-galanya. Semua proses itu tumpang tindih dengan institusi=institusi modern termasuk pemerintah yang dalam dunia kontemporer ini juga beroperasi di tingkat citra, simbol, dan tanda-tanda.
Kemunculan Si Doel contohnya, dulu sejak ia menjadi tokoh utama dalam kisah si doel anak sekolahan, ia ramai dibicarakan oleh masyarakat kita, sosok nya yang bijaksana diperankan begitu baik oleh Rano Karno. Kemudian ia baru-baru ini dicalonkan sebagai wakil gubernur Banten.
Kemunculan “Si Doel” dalam dunia imajiner dan dunia nyata makin melelehkan batas apa itu sebenarnya citra dan apa itu kenyataan. Dalam konteks komersial, tentu obscurity atau ketidakjelasan ini diperlukan, sebagaimana tidak perlunya klarifikasi, “panas dalam” itu ada atau tidak.
Orang mungkin tidakpterlalu peduli pada pengaburan persoalan pada tingkat remeh-temeh seperti urusan panas dalam tadi. Tapi, bagaimana ketika antara citra dan hal lain yang substansil yang diluar urusan remeh-temeh gaya hidup juga hendak dikaburkan???
Posisi iklan di tengah masyarakat telah melangkah jauh melebihi konteks komersial. Dengan menyerukan kewaspadaan terhadap ancaman “panas dalam” misalnya, iklan membentuk sebuah kawasan kepercayaan bahwa “ancaman” tadi ada, real.
Anda masih belum aman dari ancaman sariawan kalau belum minum “larutan penyegar”. Anda belum modern kalau belum menggunakan kartu kredit.
Iklan, kata Gary day, mengembangkan “rasa tidak aman”. Ia mendorong konsumen pada semacam kepercayaan, bahwa kondisi kita tak pernah beres, tak pernah lengkap, tanpa sesuatu yang diiklankan itu.
Dengan kata lain, “dunia masa mendatang” seperti disarankan iklan, sebetulnya tidak pernah ada. Iklan memang membuat orientasi ke “ masa depan”, agar konsumen mendapat sesuatu. Namun, yang dijanjikan itu sebenarnya ilusi.
Maka jadilah, konsumen semata-mata dipenjarakan oleh kekinian berikut “nafsu mengkonsumsi”. Kondisi ini, tentu punya kecenderungan merusak kepekaan manusia pada hal-hal yang lain, misalnya antusiasme terhadap masa lampau, sejarah, kalangan yang kurang berpunya, rasa keadilan, dan lain-lain.
Terbawakah kita khususnya dalam “arus” ini???
Bre, R.
Salam Tyasinor : )

25/10/11

Mc Donald’s: Reproduksi Gaya Hidup


Mari bicara tentang Mc Donald’s. hanya saja bukan makanan, hamburger, kentang goreng, dan semacamnya yang hendak kita bicarakan, melainkan sebuah reproduksi gaya hidup: sebuah konteks kebudayaan dalam proses pengembang-biakkab dari apa yang disebut sebagai mass culture atau kebudayaan massa.
Mengunjungi Mc Donald’s akan terbesit tema pokok : “Mc Donald’s tidak hanya membuat makanan, tetapi juga mencetak manusia”. Dia tidak hanya menciptakan hamburger tetapi kebudayaan. Dia bukan hanya urusan perut, tetapi juga gaya hidup.
Yang terjadi di sini sebenarnya memang proses produksi yang mengikuti desain kebudayaan berupa standarisasi dalam skala global. Ini bukan hanya soal hamburger lalu nyam-nyam-nyam, tetapi refleksi yang bagus bagi pemahaman tentang kebudayaan massa.
Ray A. Kroc (1903-1984), pelopor dan penggagas Mc Donald’s, bukan hanya membuat hamburger lezat, selesai, melainkan seperti Ezra Pound,penyair dan kritikus seni yang menajdi “dewa” kaum avant grade: ia mengungkapkan “bahasa baru” sebagai awal dari proses yang lebih besar. Proses itu, kalau mau didefinisikan sederhana : menciptakan “manusia hamburger”.
Melihat secara langsung kegiatan di kelas Universitas Hamburger di Oak Brook, ini bukan bercanda, tetapi sungguhan, Mc Donald’s mendirikan Universitas Hamburger, sebenarnya melihat bahwa bukan makanan yang mereka proses, tetapi konsumen. Yang distandarisasi bukan hanya makanannya tetapi juga konsumennya.
Kalau mencoba menganalisa dari segi semiotika, di sini terjadi proses internalisasi bahasa dan tanda-tanda. Mengkonsumsi Mc Donald’s artinya bukan hanya mengisi perut, tetapi juga elevasi (atau reduksi?) kebahagiaan manusia yang sadar akan perlunya makanan dan kebiasaan makan sehat.
Masa perang dingin telah berlalu. Penetrasi “ideologi” tidak lagi lewat paksaan moncong senapan, melainkan tawaran yang damai, nyaman, menyenangkan. Dalam bahasa sehari-hari orang Amerika: have fun.
Ketika pertama kali Mc Donald dibuka di Sarinah, Jakarta, sekitar 20 tahunan lalu. Bambang N. Rachmadi, boss Mc Donald’s Indonesia, saat itu samapi tidak tahu jam berapa restorannya harus ditutup.

Proses “amerikanisasi” pun telah berlangsung tanpa kita sadari.


Bre.R

Salam Tya sinor : )

24/10/11

THE TIELMAN BROTHERS


The Tielman Brothers, nama yang masih asing di telinga saya, ketika saya mencari tau mengenai band tersebut, dan ternyata waawww,,,,ternyata mereka orang Indonesia. Amat sangat teraamat bangga saya, mengapa…karena berbagai fakta telah mengatakan bahwa The Tielman Brothers adalah…….

Orang keturunan maluku yang besar Surabaya dan pindah ke Belanda untuk mengadu nasib. Mereka adalah kakak beradik dari pasangan Herman Tielman kelahiran Manado 1904, dan Flora Lorine Hess kelahiran Madiun 1901
Pasangan kakak beradik ini antara lain, Andy Tielman (lead guitar, vocals), Reggy Tielman (2nd lead guitar, vocals), Ponthon Tielman (double bass, vocals)Loulou Tielman (drums, vocals).
Kebiasaan bermusik di keluarga yang kental lah yang membuat Tielman bersaudara ini sangat mahir dalam bermusik, dan menciptakan sound-sound yang aneh pada musik mereka.
Kisah mereka di mulai dari Surabaya, 4 bersaudara Tielman ini lahir dari pasangan Herman Tielman dan Flora Lorine Hess. Keempat bersaudara yang super enerjik itu (bahasa saya) adalah Andy Tielman, Reggy Tielman, Ponthon Tielman, dan Loulou T.
Cerita The Tielman Brothers dimulai ketika di Surabaya 4 bersaudara Tielman kecil sering memainkan lagu-lagu daerah pada tahun 1945. Mereka tampil saat sang Ayah yang berprofesi sebagai komandan tentara KNIL sering mengajak rekan-rekannya berpesta di rumah. Tak disangka ternyata penampilan kakak beradik ini sangat memukau penonton yang hadir dalam pesta itu. Karena yang hadir dalam pesta itu notabenenya adalah pejabat-pejabat maka The Tielman Brothers tidak kesulitan untuk tampil di berbagai pagelaran musik. 
Mereka pernah tampil di Timor-timur bahkan mereka pernah tampil di hadapan presiden Soekarno di Jakarta pada bulan Desember 1949. Saat itu mereka masih membawakan lagu-lagu dari Les Paul, Elvis Presley, Little Richard, Bill Haley, Fats Domino, Chuck Berry and Gene Vincent. Dan mulai saat itu mereka berkonsentrasi untuk memainkan rock n roll yang lebih garang.
Tahun 1957 mereka mendapat kesempatan untuk tour di Belanda, akhirnya The Tielman Brothers memutuskan untuk hijrah ke Belanda mengingat masa depannya akan lebih baik jika berada di negeri kincir angin itu. 
Penampilan pertama mereka adalah di Hotel De Schuur di Breda, dengan membawakan versi lain dari lagu Bye Bye Love nya The Everly Brothers. Setelah penampilan yang heboh di Belanda, The Tielman Brothers semakin dikenal di seluruh Belanda bahkan mereka sering diundang tampil di Belgia dan Jerman. Pada awal tahun 1960 The Tielman Brothers merilis 4 lagu ciptaan mereka sendiri, lagu itu antara lain My Maria, You're Still The One, Black Eyes, dan Rock Little Baby.
 Lagu ciptaan mereka ternyata banyak disukai oleh orang-orang Belanda. Orang-orang Belanda sering menyebut aliran musik The Tielman Brothers sebagai aliran Indorock. Orang Belanda menyebut Indorock karena kebanyakan band-band tersebut beranggotakan orang-orang Indonesia.
Amat disayangkan di Indonesia sendiri keberadaan mereka kurang dikenal oleh masyarakat kita, orang-orang kita lebih menyenangi dan mengetahui Jimmy Hendrix, The Beatles, Rolling Stones, dll.
Padahal menurut sejarah, jauh sebelum kesuksesan The Beatles, The Tielman Brothers menjadi bahan rujukan oleh Paul Mc Cartney, Paul sering menayksikan band-band Indo rock, dan dia sangat terinspirasi oleh musik musik Indorock. So, The Tielman Brothers bisa dibilang merupakan band Indonesia yang pernah ditonton The Beatles, wow. Lagi, jauh sebelum Jimmy Hendrix memainkan gitar dengan lidah atau giginya, The Tielman Brothers sudah menguasai tekhnik itu, dan diaminkan secara apik oleh Andy dan Reggy.
Jadi tergila-gila sama The Beatles, Jimmy Hendrix, atau Rolling Stones adalah hal yang biasa,,,bravo The Tielman Brothers.
Perubahan Formasi The Tielman Brothers

The Timor Rhytm Brothers (1945-1957)
Reggy Tielman (banjo,guitar,vocal)- Surabaya, 20 May 1933
Ponthon tielman (double bass,guitar,vocal)- 4 Agustus 1934 - 29 April 2000
Andy Tielman (guitar,vocal)– 30 May 1936
Loulou Tielman (Herman Lawrence)(drum,vocal)– 30 oktober 1938 - 4 Agustus 1994
Jane Tielman (Janette Loraine)(vocal)- 17 Agustus 1940 - 25 juni 1993.

The Four Tielman Brothers-The 4 T's (1957-1959)

Andy Tielman (lead guitar,vocal)
Reggy Tielman (2nd lead guitar,vocal)
Ponthon Tielman (double bass,vocal)
Loulou Tielman (drums,vocal).

The Tielman Brothers (1960-1963)

Andy Tielman (lead guitar,vocal)
Reggy Tielman (2nd lead guitar,vocal)
Franky Luyten (rhytm guitar,vocal)
Ponthon Tielman (bass guitar,6 string bass,vocal)
Loulou Tielman (drum,vocal)

The Tielman Brothers (1963-1964)

Andy Tielman (lead guitar,vocal)
Alphonse Faverey (lead guitar) ex strngers;to The Four Beat Breakers>The Time Breakers
Reggy Tielman (2nd lead guitar,6 string bass, vocal)
Franky Luyten (rhythm guitar,vocal) to The Four Beat Breakers>The Time Breakers
Ponthon Tielman (bass guitar,6 string bass,vocal)to Tielman Royal;afterwards back to Indonesia
Loulou Tielman (drum,vocal)
Jane Tielman (vocal)

The Tielman Brothers (1964-1969)

Andy Tielman (lead guitar,vocal)
Reggy Tielman (2nd lead guitar,6 string bass,vocal)
Hans Bax (rhythm guitar,vocal)
Robby Latupeirisa (bass,guitar,6 string bass)
Loulou Tielman (drum,vocal)
Jane Tielman (vocal)

Andy Tielman and his Indonesians (1969-1971)

Andy Tielman (lead guitar,vocal)
Reggy Tielman (2nd lead guitar,6 string bass,vocal)
Rob Latupeirisa (bass guitar,6 string bass)
Loulou Tielman (drum,vocal)
Benny Heynen (tenor saxophone,rythm guitar)
Leo Masengi (tenor saxophone,rythm guitar)ex The High Five

Andy Tielman & The Tielman Brothers

Eddy Chatelin (guitar,vocal)
Reggy Tielman (2nd lead guitar,rythm guitar)
Hans Bax (rhythm guitar)
Maurice de la Croix (rhythm guitar)
Leo Masengi (tenor saxophone,rythm guitar)
Rob Latupeirisa (bass guitar)
Benny Heynen (tenor saxophone,trompet,guitar)
Loulou Tielman (drum,vocal).


check this video :D


Salam Tyasinor, keep Rockin : )

20/10/11

BADAK=PAGAR LISTRIK !!!


Badak (Inggris: rhinoceros atau rhino) adalah lima spesies hewan dari famili Rhinocerotidae, ordo Perissodactyla yang kesemuanya berasal dari Afrika atau Asia. Famili ini memiliki karakteristik: berukuran besar, dapat mencapai lebih dari satu ton; satu atau dua cula di bagian tengah dahi, yang jika berjumlah dua, salah satu terletak di depan yang lainnya (tidak bersisian); herbivora; kulit tebal, 1.5 - 5 cm, terbentuk dari lapisan kolagen. Badak memiliki indra pendengaran dan penciuman yang tajam, tapi tidak dapat melihat jauh. Sebagian besar badak dapat hidup melebihi 40 tahun.
Berbicara mengenai badak, saya sangat tertarik karena sedang terjadi polemik mengenai badak di Taman Nasional Ujung Kulon. Seperti yang saya ketahui, Populasi Badak Jawa bercula satu di Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) kian terancam punah akibat perburuan yang dilakukan masyarakat sekitar. Menurut Kepala Balai (TNUK), Puja Utama, saat ini jumlah populasi Badak Jawa di Taman Nasional Ujung Kulon diperkirakan tinggal 60 ekor lagi. Oleh karena itu, pihaknya terus melakukan pengawasan keamanan di sekitar kawasan TNUK karena Badak bercula satu termasuk binatang langka di dunia.
Masih menurut Puja, keterbatasan aparat polisi hutan (jagawana) juga mengakibatkan bebasnya para pemburu masuk ke Kawasan TNUK yang luas lahannya ribuan hektare itu. Alih-alih untuk menjaga populasi badak, pemerintah setempat memasang pagar berkawat listrik di sekitar TNUK. Meski menuai banyak protes, proses pembuatan pagar beraliran listrik ini terus di lanjutkan. 

Demikian dikemukakan Direktur Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Darori, di Bandung, Selasa (13/9/2011). Dia ditemui usai peluncuran Pusat Konservasi Primata Jawa yang terletak di Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung.
"Kami sudah mengadakan evaluasi terhadap rencana pemagaran taman nasional dan intinya kami akan terus melanjutkan hal itu. Menteri Kehutanan juga sudah memberi isyarat lampu hijau," kata Darori. (KOMPAS.COM)
Menurut Darori, rencana pemasangan pagar ini untuk jalan perusahaan, cara ini sudah dilakukan oleh Way Kambas, jadi Menhut tetap memutuskan untuk membangun terus jalan dan pagar di TNUK.
 Di tempat terpisah, Kepala TNUK Agus Priambudi menambahkan bahwa pemagaran wilayah seluas 3.000 hektar tetap dilakukan dengan tujuan melindungi populasi badak agar dapat berkembang biak. Rencananya kawat berduri akan dipasang sepanjang 22,7 Km.
Menurut Darori, kepunahan badak itu datang dari berbagai macam faktor, diantaranya kehabisan makanan, berkelahi dengan satwa lain, dan tertular penyakit. Menurutnya, efek dari pagar listrik itu hanya memberikan efek kejut, dan tidak mematikan satwa.
Sementara itu, Menhut Zulkifli Hasan, mengatakan pembangunan pagar listrik di Ujung Kulon itu karena ada badak yang harus dilestarikan karena populasiya turun terus hanya tinggal 19 ekor. Menurutnya kalau di diamkan saja, akan punah lima tahun lagi, rencananya kandanga badak akan dipisahkan dengan banteng, karena banteng menularkan penyakit cacing pita.
Di lain pendapat, menurut Haryo T. Wibisono dari HarimauKita, pemagaran yang disertai pembangunan koridor untuk lalu lintas justru akan beresiko, Kalau satwa tidak diawasi dengan baik, bisa mempermudah perburuan.
Haryo mengkhawatirkan habitat Taman Nasional Ujung Kulon yang akan terpilah-pilah dan mempermudah perambahan hutan. Haryo juga menyebutkan bahwa pemagaran sah-sah saja jika mengakomodasi isu ekologi dan sosial.
Dan pada akhirnya, pembuatan pagar dan jalan tersebut tetap dilanjutkan, karena disini memang pemerintah yang memegang kendalinya. Kita hanya bisa berharap semoga apa yang dilakukan tetap yang terbaik dan menimbulkan hasil yang baik. Karena apapun pilihannya tetap ada resiko yang akan kita tanggung.

Salam Tyasinor : )







19/10/11

The Words


# “NYALI” Tuhan beri aku nyali. Bagaimana caranya aku tuk ungkap maksud hatiku, andai engkau mau mengerti (NAIF) #
# Kebahagiaan itu senantiasa mengandung kekurangan #
# Kebahagiaan tidak akan pernah terpisahkan dengan kesedihan #
# Terkadang sekedar hidup sudah merupakan tindakan berani. Kemampuan untuk menjalani satu hari lagi merupakan kesuksesan besar. Sudah sangat baik jika masih bertahan (SENECA, FILSUF ROMAWI) #
# Apabila kehidupan sehari-hari terasa miskin, jangan kau keluhkan, tetapi sesalilah dirimu karna tidak cukup tabah unutk menggali kekayaannya (RAINER.M.R, AUSTRIA) #
# Saat bahagia kita kurang berfokus pada diri sendiri, lebih menyukai orang lain, dan ingin berbagi nasib baik kepada siapapun. Sebaliknya, ketika sedih, kita kurang mempercayai orang lain, suka menyendiri dan berfokus secara defensif pada kebutuhan sendiri
(MARTIN SELIGMAN ) #
# Kesedihan lebih baik ketimbang tertawa, kesedihan memurnikan kita. Hadapi kesedihan dengan air mata, waktu, kejujuran, dan pengharapan (DONO.B) #
# jika anda kecewa dan mengeluh terhadap diri sendiri dengan segala kekuranganmu, datanglah kepada ARSITEK yang merancang dan menciptakan dirimu itu (ZIG ZIGLAR) #
# 24 jam sehari adalah waktu yang diberikan sang Khalik untuk dengan sebaik-baiknya menusia diberi kebebasan penuh untuk menisinya dengan efektif dan efisien #
# when you try your best but you don’t succed, when you get you want but not what you need, when you feel so tired but you can’t sleep, stuck in reverse (COLD PLAY) #
# tidak semua orang senang dibantah pendapatnya, tetapi sebagian orang senang jika pendapatnya disetujui terlebih dahulu #
# perlakukan setiap orang yang anda jumpai seolah olah mereka adalah orang yang paling penting didunia. Anda katakan saja bahwa “anda adalah orang yang penting bagi saya “ #
# belajar lebih menghargai dan menikmati proses dibandingkan memetik hasilnya #

salam Tyasinor :)

14/10/11

MAU PAKAI BAJU APA HARI INI ???


Tidak mempermasalahkan latar belakang agama atau budaya, yang saya pikirkan khususnya bagaimana cara kita berpakaian yang rapi dan sopan. Perbedaan agama dan latar budaya yang beragam khususnya di Indonesia, membuat cara berpakaian kita sangat heterogen. Ditambah, dengan masuknya budaya luar yang entah kenapa sangat digandrungi oleh banyak kalangan (yang saya perhatikan loh).
Indonesia, sebagai negeri timur, pada awalnya sangat memperhatikan tata cara berpakaian yang sopan, ini mengesampingkan budaya budaya tertentu atau daerah tertentu yang masih memegang tradisi kebudayaannya. Namun, seiring zaman bergulir, tata cara berpakaian kita mulai beragam, karena pengaruh budaya luar dan perkembangan zaman itu tadi.
Papua contohnya, Koteka pasti kita sering mendengar kata itu. Pakaian asli orang Papua ini, sempat menimbulkan kontroversial beberapa tahun lalu. Tradisi berpakaian ala Koteka yang digunakan oleh orang pedalaman Papua, dianggap tidak layak dan tidak bermartabat. Tetapi, dari sisi orang Papua, koteka adalah pakaian resmi orang Papua. Segala macam cara dilakukan untk memberantas Koteka di Papua,khususnya di Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya.
Secara bertahap, sosialisasi mengenai gerakan pemberantasan koteka pun mulai digalakkan. Gubernur Frans Kasiepo (1964-1973) mulai menyosialisasikan kepada masyarakat mengenai pakaian yang sehat, sopan, dan bermartabat. Kemudian dilanjutkan dengan kampanye antikoteka oleh Gubernur Soetran.

Sosialiasi dilanjutkan Acub Zainal, Busiri Suryowironoto, dan Gubernur Isaac Hindom. Pada masa pemerintahan Gubernur Barnabas Suebu (1988-1993) dan Yacob Pattipi (1993-1998) mulai dilakukan kampanye antikoteka di Pegunungan Tengah. Puluhan ton pakaian dijatuhkan di beberapa kecamatan dan kampung-kampung di Pegunungan Tengah yang merupakan basis koteka.
Tetapi, kampanye antikoteka dengan cara itu tidak banyak membantu masyarakat koteka. Satu dua potong pakaian yang dibagi kepada masyarakat tidak bertahan lama. Pakaian itu dikenakan terus siang-malam, dan tidak dicuci sampai hancur di badan. Pada tahun 1980-an ketika ratusan manusia koteka datang dari distrik terpencil ke Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, serta-merta mereka melihat kemajuan di kota itu. Para manusia koteka pun berusaha menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada. Secara bertahap mereka tidak lagi memakai koteka duduk di dalam angkutan umum, bergabung dengan warga pendatang di dalam angkutan.
Penasihat Dewan Adat Papua, Ramses Ohee, mengemukakan, tidak semua budaya dan tradisi asli Papua harus dipertahankan. Budaya dan tradisi yang dinilai sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman, menghambat pembangunan, dan bertentangan dengan nilai moral, agama, kesopanan dan kehidupan sosial masyarakat hendaknya diperbarui.
Pakaian lazimnya adalah yang menutup tubuh kita dari kepala hingga ujung kaki. Dengan pakaian kita bisa mencerminkan siapa diri kita. Fungsi dari pakaian salah satunya untuk menunjang tinggi kesusilaan, memenuhi kebutuhan kesehatan, dan memenuhi kebutuhan keindahan.
Berpakaian sopan dan rapi tidak berarti menjadikan kita berpenampilan kuno atau ketinggalan zaman. Berpakaian sopan artinya tidak memperlihatkan tubuh kita kepada orang lain.  Cara kita berpakaian menginformasikan kepada orang lain bagaimana seharusnya mereka memperlakukan kita, apakah dihormati atau dijahili.
Sekarang tergantung kita sendiri mau orang lain memandang kita seperti apa?? Just be your self.
Salam, tya sinor ^^

11/10/11

SEPEDA !!!!!


Kring Kring Ada Sepeda, Sepeda ku Roda Tiga Ku Dapat dari Ayah karena Rajin Bekerja (Ibu dan Bapak Kasur) lagu jaman kanak-kanak itu masih terngiang ditelinga ku.
Sejarah sepeda bermula di Eropa. Sekitar tahun 1790, sebuah sepeda pertama berhasil dibangun di Inggris. Cikal bakal sepeda ini diberi nama Hobby Horses dan Celeriferes. Keduanya belum punya mekanisme sepeda zaman sekarang, batang kemudi dan sistem pedal. Yang ada hanya dua roda pada sebuah rangka kayu. Bisa dibayangkan, betapa canggung dan besar tampilan kedua sepeda tadi. Meski begitu, mereka cukup menolong orang-orang – pada masa itu – untuk berjalan.
Von Drais yang tercatat sebagai mahasiswa matematik dan mekanik di Heidelberg, Jerman berhasil melakukan terobosan penting. Hobby Horse dimodifikasi hingga mempunyai mekanisme kemudi pada bagian roda depan. Dengan mengambil tenaga gerak dari kedua kaki, Von Drais mampu meluncur lebih cepat saat berkeliling kebun. Ia sendiri menyebut kendaraan ini dengan nama, Draisienne. Beritanya sendiri dimuat di koran lokal Jerman pada 1817.
James Starley mulai membangun sepeda di Inggris di tahun 1870. Ia memproduksi sepeda dengan roda depan yang sangat besar (high wheel bicycle) sedang roda belakangnya sangat kecil. Sepeda jenis ini sangat populer di seluruh Eropa. Sampai akhirnya, keponakan James Starley, John Kemp Starley menemukan solusinya. Ia menciptakan sepeda yang lebih aman untuk dikendarai oleh siapa saja pada 1886. Sepeda ini sudah punya rantai untuk menggerakkan roda belakang dan ukuran kedua rodanya sama.
Namun penemuan tak kalah penting dilakukan John Boyd Dunlop pada 1888. Dunlop berhasil menemukan teknologi ban sepeda yang bisa diisi dengan angin (pneumatic tire). Dari sinilah, awal kemajuan sepeda yang pesat. Beragam bentuk sepeda berhasil diciptakan.
Seperti ditulis Ensiklopedia Columbia, nenek moyang sepeda diperkirakan berasal dari Prancis. Menurut kabar sejarah, negeri itu sudah sejak awal abad ke-18 mengenal alat transportasi roda dua yang dinamai velocipede. Baru pada 1839, Kirkpatrick MacMillan, pandai besi kelahiran Skotlandia, membuatkan “mesin” khusus untuk sepeda.
Penemuan lainnya, seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik sepeda. Sejak itu, berjuta-juta orang mulai menjadikan sepeda sebagai alat transportasi, dengan Amerika dan Eropa sebagai pionirnya. Meski lambat laun, perannya mulai disingkirkan mobil dan sepeda motor, sepeda tetap punya pemerhati. Bahkan penggemarnya dikenal sangat fanatik.
Kini, sepeda punya beragam nama dan model. Ada sepeda roda tiga buat balita, sepeda mini, “sepeda kumbang”, hingga sepeda tandem buat dikendarai bersama. Bahkan olahraga balap sepeda mengenal sedikitnya tiga macam perangkat lomba. Yakni “sepeda jalan raya” untuk jalanan mulus yang memiliki sampai 16 kombinasi gir yang berbeda, “sepeda track” dengan hanya 1 gigi serta “sepeda gunung” yang memiliki 24 gigi.
Hobby bersepeda saya bersama teman-teman muncul ketika saya dibangku kuliah,bersama Crew Riders On The Storm saya mengelilingi kota Jakarta,Ikut CFD-an 2 Minggu sekali, gak peduli sampai muka dan tangan saya belang hihihi…I enjoyed and I loved it !!

salam Tya Sinor : )

06/10/11

MY GRADUATION :)




 bareng temen2 jurnalist 2007 dan ibu2 kita tercinta :)

 with my momy :)

 sarjana muda :p

 with PSM UIN JAKARTA :)

 *cahya,dita,ririn,j-to,ika :)

it's me :)

*kuhai,me,ka odoy :)




 teman sma *andi pradana :)

Akhirnya,saya dan teman-teman menyelesaikan tanggung jawab yang satu ini,,
WELCOME THE REAL WORLD :D

Salam, TyaSinor :D

04/10/11

JAVA ROCK IN LAND 2011

NONTON JAVA ROCK IN LAND 2011 :)





















 Sabtu 24/7/2011 bersama abang tercinta dan teman-temannya,,ramai-ramai mendatangi pantai karnaval Ancol. penampilan Heloween sangat memukau penonton dan saya tentunya :)
Puncak festival musik rock Java Rockin’ Land(JRL)  tahun ini, diakhiri dengan penampilan super group band power metal asal Hamburg Jerman Helloween. Band lawas era 80-an ini yang digawangi Andi Deris, Michael Weikath, Sascha Gerstner, Markus Grosskopt dan Dani Loble.
Sejak sore ribuan penonton yang datang membanjiri Pantai Karnaval Ancol, langsung menyerbu dan berkonsentrasi di depan panggung utama GG International stage yang memang akan dijadikan tempat penampilan Helloween, sehingga tak heran jika pihak penyelenggara sejak jauh hari sengaja merancang khusus stage ini lebih besar dibanding dengan stage lainnya yang ada di JRL kali ini.
Ribuan penonton dibuat histeris penampilan Helloween dengan lagu-lagu hits mereka diantaranya seperti Future World, I Want Out, Dr Stein, As Long As I Fall, Forever And One, The King For 1000 Years, The Saint, Eagly Fly Free, If I Could Fly dan If I Knew. Penonton menerikan yel-yel, ketika sang vokalis Andi Deris selalu berkomunikasi dengan penonton usai membawakan lagu.
Setelah Helloween mengalami beberapa pergantian vokalisnya dari Kai Hansen, kemudian Michael Kiske dan diakhiri dengan penggantian Andi Deris sebagai vokalis dari tahun 1993 sampai sekarang. Dari awal karir  hingga hari ini, Helloween sudah mengeluarkan kurang lebih 16 album dengan menghasilkan lagu-lagu mereka menjadi hits dunia.
Untuk penampilan  maksimal Helloween, sebelumnya tim tekhnisi khusus yang dibawa langsung Helloween sebelumnya telah berkoordinasi dengan teknisi lokal dalam mempersiapkan penampilan super group metal ini dengan mengerahkan ratusan ribu watt listrik untuk sound dan lighting.

HELOWEEN SO AWESOME :)

salam, tyasinor :)

sumber : koranbogor.com