The Son of No One
Siapa
sebenarnya pelaku pembunuhan yang tak terungkap itu? Benarkah kasus itu memang
sengaja dibuat tak terpecahkan? Tiba-tiba saja pertanyaan-pertanyaan itu
menghantui Jonathon White (Channing Tatum). Semuanya itu berawal ketika
Jonathan ditugaskan di lingkungan yang ia kenal baik itu. Sebagai seorang
polisi, naluri Jonathan tergugah namun di saat yang sama, Jonathan juga tak
tahu kalau risikonya bakal sangat besar.
Kasus
pembunuhan atas dua orang remaja itu memang tak pernah terungkap. Begitu banyak
misteri yang meliputi kasus ini sampai-sampai pihak kepolisian menyatakan kasus
ini dibekukan untuk sementara waktu. Jonathan yang baru saja dipindahkan
tiba-tiba mendapat informasi yang mungkin menjadi kunci terpecahkannya kasus
misterius ini.
Saat
Jonathan mulai menyelidiki kasus lama ini, saat itu juga lingkungan tempat
Jonathan bekerja mulai resah. Agaknya ada beberapa orang yang tak ingin kasus
ini kembali muncul ke permukaan. Ada dugaan bahwa polisi sebenarnya juga
terkait kasus pembunuhan yang dinyatakan tak terpecahkan itu. Kalau Jonathan
nekat, bisa jadi keluarganya yang bakal jadi korban.
Sebenarnya
ide yang ditawarkan Dito Montiel ini bukanlah sesuatu yang baru. Entah sudah
berapa banyak film berbau thriller yang menyoroti keterlibatan polisi dalam
tindak kejahatan. Kisahnya diangkat dari novel karya Montiel dan kali ini
Montiel sendiri yang menjabat sebagai sutradara. Berhasil atau tidaknya jelas
masih butuh pembuktian namun setidaknya ada beberapa nama besar yang direkrut
Montiel saat memproduksi film ini.
Source:
IMDB/ Wikipedia
Genre
|
:
|
Action/ Thriller
|
Tanggal Rilis
|
:
|
4 November 2011
|
Sutradara
|
:
|
Dito Montiel
|
Pemain
|
:
|
Channing Tatum, Al Pacino,
Juliette Binoche, Tracy Morgan, Katie Holmes
|
Naskah
|
:
|
Dito Montiel
|
Produser
|
:
|
Avi Lerner, Dito Montiel, John
Thompson, Holly Wiersma
|
Distributor
|
:
|
Anchor Bay Films
|
Durasi
|
:
|
-
|
Dana Produksi
|
:
|
US$15 juta
|
Situs Resmi
|
:
|
-
check this trailer
|
Salam Movie, Tya Sinor
: )
A Dangerous Method
Luka
fisik mungkin bisa disembuhkan dengan mudah tanpa meninggalkan bekas, tapi luka
batin bisa jadi akan terus terbawa sampai mati. Kondisi psikologi memang sulit
ditebak meski orang tak pernah berhenti mencari tahu jawaban dari misteri yang
meliputinya. Dua nama yang sering disebut-sebut saat bicara soal psikologi,
barangkali, adalah Sigmund Freud dan Carl Jung. Dua orang itulah yang jadi
tokoh sentral dalam film berjudul A Dangerous Method ini.
Bukan
cuma bicara soal dua orang pakar analisa psikologi tersebut dari sisi ilmiah,
film ini juga menyorot kehidupan pribadi dua tokoh ini dan seorang wanita yang
berada di tengah kehidupan mereka. Dikisahkan, saat itu Carl Jung (Michael
Fassbender) adalah seorang pakar psikologi yang sedang mendalami teori yang
dikemukakan Sigmund Freud (Viggo Mortensen). Hubungan guru dan murid ini
jadi semakin bergolak saat muncul seorang wanita cantik yang tiba-tiba berada
di tengah-tengah mereka.
Sabina
Spielrein (Keira Knightley) adalah seorang wanita muda yang sangat
cantik. Sayang masa lalunya yang suram membuatnya jadi wanita dengan kondisi
psikologis yang labil. Carl Jung berharap bisa menyembuhkan Sabina dengan
menggunakan teori yang ditemukan Freud. Sayangnya, di tengah masa terapi,
keduanya lantas terlibat hubungan yang tak seharusnya terjadi antara pasien dan
dokter. Ketika Carl berusaha mengakhiri hubungan ini, saat itulah nama Freud
menjadi orang ketiga dalam hubungan pribadi ini.
Ada
tiga nama besar yang bisa dijadikan patokan film-film berkualitas dalam film
berjudul A Dangerous Method ini: Viggo Mortensen, Keira
Knightley, dan Michael Fassbender. Ditambah lagi dengan nama David
Cronenberg, sang sutradara, yang sebelumnya sempat menggegerkan dunia film
lewat A History of Violence dan Eastern Promises, rasanya A
Dangerous Method ini memang film yang layak ditunggu.
Source:
IMDB/ Wikipedia
Genre
|
:
|
Drama
|
Tanggal Rilis
|
:
|
23 November 2011
|
Sutradara
|
:
|
David Cronenberg
|
Pemain
|
:
|
Viggo Mortensen, Michael
Fassbender, Keira Knightley
Vincent Cassel |
Naskah
|
:
|
Christopher Hampton
|
Produser
|
:
|
Jeremy Thomas
|
Distributor
|
:
|
Sony Pictures Classics
|
Durasi
|
:
|
94 menit
|
Dana Produksi
|
:
|
€15 juta
|
Situs Resmi
|
:
|
salam movie Tya Sinor : )
Trespass
Tak
ada tempat yang benar-benar aman di dunia ini. Walaupun sudah memanfaatkan
teknologi canggih namun tetap saja selalu ada celah yang bisa dimanfaatkan
orang untuk menembus sistem keamanan. Salah satu yang sering kali jadi celah di
sistem keamanan ini justru adalah faktor manusia itu sendiri. Satu kesalahan
kecil bisa berakibat sangat fatal dan Kyle Johnson (Nicolas Cage) sudah
membuktikannya sendiri.
Dengan
harta yang berlimpah, Kyle jelas khawatir kalau ada orang jahat yang bermaksud
merampas harta miliknya. Karena itu ia sederet sistem keamanan untuk melindungi
harta dan keluarganya. Kyle merasa aman karena ia mengira tak akan ada orang
yang sanggup menembus sistem keamanan yang ia pasang. Celakanya, Kyle melupakan
satu hal penting. Ada banyak cara untuk menembus sistem keamanan tercanggih
sekalipun.
Jelas
saja Kyle kaget saat sekawanan perampok yang dipimpin Elias (Ben Mendelsohn)
bisa menembus masuk dan mengancam keselamatan Kyle dan keluarganya. Dari mana
mereka bisa masuk? Di luar pengetahuan Kyle, ternyata kawanan perampok ini
memanfaatkan celah yang tak disadari Kyle: Sarah (Nicole Kidman), istrinya.
Sarah sempat terpikat pada salah satu pekerja yang menggarap renovasi rumah
Kyle. Pekerja bernama Jonah (Cam Gigandet) inilah yang menjadi kunci
buat kawanan perampok tersebut.
Tak
biasanya Nicolas Cage mendapat peran menjadi pria lemah yang sanggup
melawan musuh-musuhnya namun sepertinya justru ini yang bakal membuat film ini
jadi menarik. Ide dasarnya sebenarnya tak terlalu istimewa. Rasanya sudah cukup
banyak film thriller yang menggunakan pola seperti ini. Tinggal sekarang
bagaimana Joel Schumacher sebagai sutradara mengolah naskah yang ditulis
Eli Richbourg dan Karl Gajdusek dan mengarahkan Cage dan Kidman
agar film ini tak jadi sekedar film thriller biasa.
Source:
IMDB/ Wikipedia
Genre
|
:
|
Thriller
|
Tanggal Rilis
|
:
|
14 Oktober 2011
|
Sutradara
|
:
|
Joel Schumacher
|
Pemain
|
:
|
Nicolas Cage, Nicole Kidman
|
Naskah
|
:
|
Eli Richbourg, Karl Gajdusek
|
Produser
|
:
|
Boaz Davidson, Danny Dimbort, Avi
Lerner, Trevor Short, Irwin Winkler, René Besson, David Winkler
|
Distributor
|
:
|
Millennium Films
|
Durasi
|
:
|
-
|
Dana Produksi
|
:
|
US$35 juta
|
Situs Resmi
|
:
|
The Skin I Live In
Robert
Ledgard (Antonio Banderas) memang jenius. Ia adalah seorang ahli bedah
kosmetik ternama di Toledo, Spanyol. Sebuah kejadian tragis mengubah Robert
menjadi seorang yang obsesif. Ia mulai membuat eksperimen dan menciptakan kulit
sintetis yang tak akan rusak karena terbakar. Brilian memang namun jiwa Robert
yang sudah tak stabil membuatnya semakin kehilangan kewarasan. Ia mulai mencoba
hasil temuannya pada manusia secara sembunyi-sembunyi.
Semuanya
berawal ketika Robert harus kehilangan istrinya yang memutuskan bunuh diri
karena tak sanggup menanggung malu. Istri Robert mengalami kecelakaan yang
membuat mukanya hancur karena terbakar. Sejak itu Robert terobsesi membuat
kulit sintetis yang tak bisa rusak karena api. Peristiwa tragis itu ternyata
tak hanya berdampak buruk pada Robert. Norma (Blanca Suárez) putri
Robert terguncang saat melihat ibunya bunuh diri dan terpaksa harus dirawat di
rumah sakit jiwa.
Saat
baru saja keluar dari rumah sakit jiwa, Norma harus mengalami kejadian
traumatis lagi. Ia nyaris diperkosa seorang pria bernama Vincente (Jan
Cornet). Beban berat ini membuat Norma memutuskan bunuh diri juga seperti
ibunya. Dua orang yang ia cintai kini sudah tiada dan Robert pun mulai
kehilangan kewarasannya. Ia mulai terobsesi dan Vincente pun akhirnya jadi
objek obsesinya.
Film
arahan Pedro Almodóvar ini adalah hasil adaptasi novel berjudul Tarantula
karya Thierry Jonquet. Sejak pertama ditayangkan di Cannes Film Festival
Mei lalu, film ini sudah mendapat sambutan hangat dari para kritikus film.
Oktober nanti film ini kabarnya bakal dilansir di daratan Amerika. Kita tunggu
saja apakah film ini bakal masuk ke Indonesia atau tidak.
Source:
IMDB/ Wikipedia
Genre
|
:
|
Thriller
|
Tanggal Rilis
|
:
|
17 Agustus 2011
|
Sutradara
|
:
|
Pedro Almodóvar
|
Pemain
|
:
|
Antonio Banderas, Elena Anaya,
Marisa Paredes, Jan Cornet, Roberto Álamo
|
Naskah
|
:
|
Pedro Almodóvar
|
Produser
|
:
|
Agustín Almodóvar, Pedro Almodóvar
|
Distributor
|
:
|
Sony Pictures Classics
|
Durasi
|
:
|
120 menit
|
Dana Produksi
|
:
|
10 juta Euro
|
Situs Resmi
|
:
|
Dream House
Mencari
rumah idaman memang tak mudah. Jarang orang yang bisa mendapatkan sebuah rumah
sempurna seperti yang mereka idamkan. Sayangnya, beberapa orang yang berhasil
menemukan rumah impian mereka ternyata harus membayar mahal. Will Attenton (Daniel
Craig), misalnya, akhirnya harus mempertanyakan kewarasannya setelah
beberapa saat menghuni rumah baru yang selama ini ia idamkan.
Walaupun
masih ada kekurangan namun rumah baru di Morgan Creek ini sudah seperti apa
yang selama ini diinginkan Will. Will pun rela memboyong keluarganya keluar
dari Manhattan demi rumah impian ini. Libby (Rachel Weisz), istrinya,
serta Dee Dee (Claire Geare) dan Trish (Taylor Geare), dua putri
mereka pun akhirnya jadi penghuni rumah baru yang kabarnya telah kosong sejak
lama itu.
Tak
berapa lama kemudian, beberapa kejanggalan mulai terjadi. Keanehan demi
keanehan akhirnya membawa Will pada Ann Paterson (Naomi Watts), orang
yang tahu persis masa lalu rumah yang kini dihuni Will dan keluarganya.
Kabarnya, sempat terjadi pembunuhan di rumah itu. Entah kenapa Will mulai
terpikat menyelidiki masa lalu rumah impiannya ini. Semakin Will menyelidiki,
semakin pula pria ini mempertanyakan kewarasannya. Ada kemungkinan Will memilih
rumah itu bukan karena kebetulan.
Source:
IMDB/ Wikipedia
Genre
|
:
|
Thriller
|
Tanggal Rilis
|
:
|
30 September 2011
|
Sutradara
|
:
|
Jim Sheridan
|
Pemain
|
:
|
Daniel Craig, Rachel Weisz, Naomi
Watts, Marton Csokas
|
Naskah
|
:
|
David Loucka
|
Produser
|
:
|
Jim Sheridan, James G. Robinson,
David C. Robinson, Daniel Bobker, Ehren Kruger
|
Distributor
|
:
|
Universal Pictures
|
Durasi
|
:
|
-
|
Dana Produksi
|
:
|
US$60 juta
|
Situs Resmi
|
:
|
salam movie, tya Sinor : )
Moneyball
Billy
Beane (Brad Pitt) memang sosok yang luar biasa. Dengan terobosan yang ia
buat, General Manager tim baseball Oakland Athletics ini mampu membangun tim
besar dengan metode yang sama sekali tidak umum saat itu. Beane memang mantan
pemain baseball dan pengalamannya selama di lapangan itu kini ia terapkan dalam
manajemen Oakland Atheltics. Hasilnya memang sangat mengejutkan.
Dana
yang tersedia saat itu memang sangat terbatas dan Billy Beane mau tak mau harus
menggunakan segala macam cara untuk bisa mengakali kondisi buruk ini. Ia
kemudian menggunakan cara yang sama sekali baru saat itu. Beane menggunakan
analisa komputer untuk menyaring pemain dan menghasilkan satu tim yang
benar-benar kompetitif.
Film
berjudul Moneyball ini sebenarnya diangkat dari sebuah buku berjudul
sama yang ditulis oleh Michael M. Lewis yang terbit tahun 2003 lalu. Buku ini
sendiri ditulis berdasarkan kisah nyata tentang sosok William Lamar Beane III
atau yang lebih dikenal dengan nama Billy Beane.
Bennett
Miller dipercaya menjadi sutradara dari naskah yang dibuat oleh trio Aaron
Sorkin, Stan Chervin, dan Steven Zaillian. Nama Brad Pitt, Jonah Hill,
dan Philip Seymour Hoffman dipasang sebagai pemeran dalam film ini dan
sepertinya film ini bakal jadi tontonan yang menarik. Columbia Pictures
berencana mengedarkan film yang menelan dana produksi sebesar US$47 juta ini
pada tanggal 23 September mendatang.
Source:
IMDB/ Wikipedia
Genre
|
:
|
Drama
|
Tanggal Rilis
|
:
|
23 September 2011
|
Sutradara
|
:
|
Bennett Miller
|
Pemain
|
:
|
Brad Pitt, Jonah Hill, Philip
Seymour Hoffman
|
Naskah
|
:
|
Aaron Sorkin, Stan Chervin, Steven
Zaillian
|
Produser
|
:
|
Michael De Luca, Rachael Horovitz,
Scott Rudin
|
Distributor
|
:
|
Columbia Pictures
|
Durasi
|
:
|
-
|
Dana Produksi
|
:
|
US$47 juta
|
Situs Resmi
|
:
|
Killer Elite
Mereka
menyebutnya The Feather Men. Sekelompok orang di dalam kesatuan Special Air
Service (SAS) ini punya misi sendiri tanpa sepengetahuan para petinggi kesatuan
elit angkatan darat Inggris ini. Konon, The Feather Men ini terdiri dari
orang-orang terbaik SAS dan berhadapan dengan The Feather Men sama artinya
mencari mati. Celakanya Danny Bryce (Jason Statham) tak punya banyak
pilihan. Mau tidak mau mantan SAS ini harus berurusan dengan kelompok rahasia
ini.
Danny
sebenarnya adalah salah satu anggota terbaik SAS namun mantan serdadu ini lebih
memilih hidup tenang, jauh dari kekerasan. Meski tak mudah namun pelan-pelan
Danny Bryce mulai mengubur masa lalunya. Semua berjalan lancar sampai suatu
saat muncul kabar kalau Hunter (Robert De Niro), orang terdekat Danny,
diculik sekelompok orang misterius. The Feather Men ada dibalik kasus
penculikan ini.
Danny
Bryce berada dalam pilihan sulit. Ia ingin mengubur dalam-dalam masa lalunya
tapi itu sama artinya dengan membiarkan Hunter mati di tangan The Feather Men.
Meski tak punya hubungan darah, Hunter adalah orang terdekat Danny. Hunter
adalah mentor Danny selama di SAS. Kalau Danny ingin Hunter selamat, ia harus
turun tangan dan mengumpulkan rekan-rekannya sesama mantan SAS.
Janji
yang diberikan memang tak banyak. Balas dendam menjadi tema utama film yang
memasang nama Jason Statham ini. Statham sepertinya memang pas
memerankan sosok mantan serdadu yang tak suka banyak bicara dan kemungkinan
besar ia tak akan mengalami kesulitan. Menariknya, ada nama Clive Owen
dan Robert De Niro dalam jajaran pemain film ini dan sepertinya ini akan
jadi tontonan yang menarik.
Source:
IMDB/ Wikipedia
Genre
|
:
|
Action
|
Tanggal Rilis
|
:
|
23 September 2011
|
Sutradara
|
:
|
Gary McKendry
|
Pemain
|
:
|
Jason Statham, Clive Owen, Yvonne
Strahovski, Dominic Purcell, Robert De Niro
|
Naskah
|
:
|
Gary McKendry
|
Produser
|
:
|
Steve Chasman, Sigurjón
Sighvatsson
|
Distributor
|
:
|
Open Road Films
|
Durasi
|
:
|
-
|
Dana Produksi
|
:
|
US$66 juta
|
Situs Resmi
|
:
|
salam movie, tyasinor : )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar