Beberapa hari lagi kita
umat muslim di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Adha, bulan yang
begitu besejarah dalam sejarah umat Islam. Pasalnya, dalam bulan ini umat Islam
juga akan melaksanakan rukun iman yang kelima yaitu Ibadah Haji. Ibadah haji
adalah ritual ibadah yang mengajarkan persamaan di antara sesama. Dengannya,
Islam tampak sebagai agama yang tidak mengenal status sosial. Kaya, miskin,
pejabat, rakyat, kulit hitam ataupun kulit putih semua memakai pakaian yang
sama.
Untuk tahun ini, Hari
Raya IdulAdha bertepatan pada tanggal 6
November 2011. Hal tersebut berdasarkan pelaksanaan sidang yang melibatkan tim
gabungan dari ormas-ormas Islam serta ahli astronomi.
Gema takbir akan
berkumandang saling bersahut-sahutan, diiringi tabuhan bedug menambah semaraknya
hari raya. Suara takbir mengajak kita untuk sejenak merefleksikan diri, hanya ALLAH
SWT yang Maha Besar, tidak ada yang layak disembah selain ALLAH SWT.
Pada hari hari raya Idul Adha, kaum muslimin
selain dianjurkan melakukan shalat sunnah dua rakaat, juga dianjurkan untuk
menyembelih binatang kurban bagi yang mampu. Anjuran berkurban ini bermula dari
kisah penyembelihan Nabi Ibrahim kepada putra terkasihnya yakni Nabi Ismail.
Kisah tersebut merupakan potret puncak kepatuhan
seorang hamba kepada Tuhannya. Nabi Ibrahim mencintai Allah melebihi segalanya,
termasuk darah dagingnya sendiri. Kecintaan Nabi Ibrahim terhadap putra
kesayangannya tidak menghalangi ketaatan kepada Tuhan. Model ketakwaan Nabi
Ibrahim ini patut untuk kita teladani.
Di samping itu, ada pelajaran berharga lain yang
bisa dipetik dari kisah tersebut. Sebagaimana kita ketahui bahwa perintah
menyembelih Nabi Ismail ini pada akhirnya digantikan seekor domba. Pesan tersirat
dari adegan ini adalah ajaran Islam yang begitu menghargai betapa pentingnya
nyawa manusia.
Miris hati ini, ketika
kita dengan riang merayakan hari raya dengan sukacita tapi, di pelosok sana ada
saudara kita, yang tertidur amat lelapnya tidak peduli dengan ada atau tidaknya
hari raya ini atau ada saudara kita yang tidak bisa merasakan hari raya karena
keterbatasan ekonomi, padahal mereka sangat ingin sekali. Amat miris, kita
harus pandai-pandai bersyukur jika kita masih diberikan kesempatan untuk
mencicipi Hari Raya Idul Adha sekarang.
Di hari raya Idul Adha, bagi umat Islam yang
mampu dianjurkan untuk menyembelih binatang kurban. Pada dasarnya,
penyembelihan binatang kurban ini mengandung dua nilai yakni kesalehan ritual
dan kesalehan sosial. Kesalehan ritual berarti dengan berkurban, kita telah
melaksanakan perintah Tuhan yang bersifat transedental. Kurban dikatakan
sebagai kesalehan sosial karena selain sebagai ritual keagamaan, kurban juga
mempunyai dimensi kemanusiaan.
Bentuk solidaritas kemanusiaan ini dilakukan secara
jelas dalam pembagian daging kurban. Perintah berkurban bagi yang mampu ini
menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang respek terhadap fakir-miskin dan kaum
dhu’afa lainnya. Dengan disyari’atkannya kurban, kaum muslimin dilatih untuk
mempertebal rasa kemanusiaan, mengasah kepekaan terhadap masalah-masalah
sosial, mengajarkan sikap saling menyayangi terhadap sesama.
Meski waktu pelaksanaan penyembelihan kurban
dibatasi (10-13 Dzulhijjah), namun jangan dipahami bahwa Islam membatasi
solidaritas kemanusiaan. Kita harus mampu menangkap makna esensial dari pesan
yang disampaikan teks, bukan memahami teks secara literal. Oleh karenanya,
semangat untuk terus ’berkurban’ senantiasa kita langgengkan pasca Idul Adha.
Saat ini sering kita jumpai, banyak kaum muslimin
yang hanya berlomba meningkatkan kualitas kesalehan ritual tanpa diimbangi
dengan kesalehan sosial. Banyak umat Islam yang hanya rajin shalat, puasa
bahkan mampu ibadah haji berkali-kali, namun tidak peduli dengan masyarakat
sekitarnya. Sebuah fenomena yang menyedihkan. Mari kita jadikan Idul Adha
sebagai momentum untuk meningkatkan dua kesalehan sekaligus yakni kesalehan
ritual dan kesalehan sosial.
Perbedaan kapan kita
merayakannya, itu tergantung kita sendiri, yang paling penting, sudahkan kita
memaknai Hari Raya Kurban dengan benar?? Selamat merayakan !
Salam Tya Sinor : )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar