14/12/11

Power of Humor ^^


Kadang hidup tidak selalu seperti apa yang kita harapkan dan bayangkan. Hampir selalu ada gap atau pemisah  antara harapan dan kenyataan. Hidup ini menghasilkan dua jenis manusia. Pecundang dan pemenang, dan ternyata yang membedakan diantara keduanya hanyalah reaksi atau respons yang berbeda. Pecundang menyerah begitu saja terhadap kenyataan hidup yang ada di depannya. Sementara pemenang, apapun kejadian yang menimpa dirinya ia selalu berusaha seoptimal mungkin merespons permasalahan demi hasil akhir yang baik.

Tidak ada orang yang berniat untuk menyerah pada awalnya. Dia menyerah karena sebelumnya meyerap informasi hal-hal serupa yang pernah dialaminya atau orang lain alami. Ia menyerah karena takut gagal. Dan ternyata penyebab terhebat dari menyerah ini adalah ga mau keluar dari existing conditionnya yaitu rasa aman dan nyaman.

Tahukah anda ternyata 1% dari total populasi di dunia mengusai sekitar 60% uang yang beredar di dunia?
Fakta yang lebih mengejutkan lagi adalah bahwa 5% dari total populasi di dunia menguasai 90%uang yang beredar di dunia!!!
(data dikutip dari buku Passion, Profit & Power karangan Marshall Silver)
Sungguh menyedihkan bila kita menjadi bagian dari 95% orang yang berebut 10% uang yang beredar!


Seorang pemenang tidak suka menyalahkan, baik orang lain, kondisi ekonomi, bahkan situasi. Mereka Bertanggung jawab 100% sepenuhnya terhadap apa yang terjadi. Pemenang punya prinsip, apapun bisa terjadi, namun reaksi kitalah yang menbuat hasil nya berbeda.

Sebaliknya, seorang pecundang sangat suka menyalahkan orang lain, kondisi ekonomi, bahkan situasi. Orang seperti ini tidak akan belajar dari kegagalannya, dan orang yang tidak belajar dari kegagalannya adalah orang gagal.

Kelemahan paling besar dari orang yang suka menyalahkan segala sesuatu adalah bahwa dia merasa benar dan tidak perlu bertindak lagi.

Gagal itu lumrah dan biasa terjadi lagi. Secara kenyataannya, ga ada orang hebat tanpa pernah gagal. Nabi Muhammad SAW sekalipun pernah gagal dan bersedih hati ketika syiarnya dicuekin. Manusia-manusia pelaku sejarah bukan cuma pernah ga didenger. Mereka bahkan ditarik le level paling rendah dalam aktualisasi diri. Karena mereka bertahan maka mereka menjadi sumber inspirasi dunia.

Kenapa orang hebat mampu bertahan dengan kondisi yang seperti itu?ini yang jarang di bahas, mereka mampu bertahan karena memiliki sense of humor yang tinggi dan berkelas. Mereka tak hanya bisa menertawakan lelucon  dan pelawak. Tapi mereka bisa menertawakan anomali, masalah atau situasi genting dalam kehidupannya. Lantas mereka sadar akan penyimpangannya dan mereka perbaiki. Humor adalah life skill yang sering lupa untuk kita latih.

Humor sudah merupakan komoditas kelas atas, orang-orang cerdas, pejabat dan politikus. Biasanya untuk mencairkan suasana. Namun di samping itu, humor juga mempunyai cita rasa seni dan pengetahuan, dan keduanya dikombinasikan dan jadilah humor yang berkelas. 

Yang membuat makna humor jadi rendah, adalah ketika orang-orang membawakan salah satunya saja, tidak dikombinasikan dengan pengetahuan. Humor picisan adalah humor yang ngga cerdas yang mengeksploitasi kecacatan fisik seseorang, pornografi, kata-kata mesum untuk ditertawakan. Humor yang logis tapi digunakan dengan tidak nyeni di tempat dan waktu yang salah juga hasilnya mencelakakan.

Bercandaan yang uplifting adalah canda yang terinspirasi dan bisa menginspirasi. humor yang macem begini yang bisa memerdekan dirinya dari beban mental kegagalan dan bangkit lagi.

So, lets be more honest to ourself. Bukankah saat ini kita bisa meneryawakan hal-hal yang dulunya membuat kita menangis?karna gagal itu sementara sedangkan bahagia adalah pilihan, mana yang kamu pilih sekarang??

No Action, Nothing Happens
When you take ACTION mirracles happen!!
Bruce Lee
Inspired by You and Harry F (Janna)
Salam Tya Sinor : )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar