Ketika sesorang membuat
kejatuhan dirinya dan sekitarnya, dunia menjadi tidak seimbang, banyak riuh
tawa yang terlihat mencemooh berseliweran di pikiran padahal bukan maksud
mereka, bukan salah mereka,,seseorang itu saja yang sangat mendalami perannya
sehingga terbawa dengan arusnya.
Ia lupa, lupa dengan apa yang sebelumnya
ia miliki, sahabat, keluarga, kekasih,
Arsitek. Ia lupa lupa tak sadarkan diri,mengelabui waktu seolah ini tidak pernah
terjadi ,ini tidak pernah terjadi umpatnya,sayangnya ini semua terjadi…
Setelah itu ia akhirnya
terbangun sambil menertawakan dirinya yang begitu dipenuhi dengan ego, di
kuasai oleh ego, kemudian ia sejenak berpikir setelah berhenti tertawa,
Banyak
yang beranggapan bahwa untuk "berpikir secara mendalam", seseorang
perlu memegang kepala dengan kedua telapak tangannya, dan menyendiri di sebuah
ruangan yang sunyi, jauh dari keramaian dan segala urusan yang ada. Sungguh,
mereka telah menganggap "berpikir secara mendalam" sebagai sesuatu
yang memberatkan dan menyusahkan. Mereka berkesimpulan bahwa pekerjaan ini hanyalah
untuk kalangan "filosof".
"semua sudah tidak
seperti dulu, kesalahan saya ya kesalahan saya, saya pasti dapat
memperbaikinya, tergantung saya mau mempercepat atau memperlambat untuk memperbaikinya"..tenang
semua tidak ada yang sia-sia,, pasti Sang Arsitek mempunyai hadiah besar buat
saya seorang,,,tersenyum ia bangga :)
Salam Tya Sinor : )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar